"Patutkah mereka menutup mata dan tidak memerhatikan(kekuasaan Allah pada)burung-burung yang terbang di atas mereka,(siapakah yang menjaganya ketika)burung-burung itu mengembang dan menutupkan sayapnya?Tidak ada yang menahannya (daripada jatuh) melainkan (kekuasaan) Allah Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat serta mengetahui akan tiap-tiap sesuatu." (67:19)
Monday, March 29, 2010
Keamanan ≠ Kesengsaraan.
Bangun pagi dengan muka yang ceria.Senyumannya menunjukkan suatu kepuasan dalam dirinya.Suasana pada pagi itu agak dingin disertai dengan angin yang begitu kencang. Dia bersyukur dapat hidup di dunia ini lagi. Menghirup oksigen. Masih dapat bernafas dengan sempurna. Sebuah nikmat yang Allah anugerahkan kepada semua manusia. Kesyukurannya bertambah apabila melihat keadaan tempatnya yang begitu harmoni dan damai. Mungkin dalam masa yang sama sekarang ini, tentera zionis laknatullah sedang menjalankan tugas haram mereka dengan membunuh jiwa-jiwa tidak berdosa. Kesucian mereka dinodai dengan kejahatan iblis bermukakan manusia. Sifat kemanusiaan telah hilang. Cuma yang tinggal hanyalah unsur kehaiwanan. Rumah,masjid,sekolah hancur luluh bak kaca jatuh berderai. Ibu bapa pergi selamanya meninggalkan anak mereka keseorangan. Tiadanya bekalan elektrik dan api. Putus dari dunia luar. Kekadang mereka terpaksa berpuasa berhari-hari lamanya. Tanaman di kebun dimusnahkan dengan nada yang bongkak dan sombong. Selama 60 tahun lebih mereka terpaksa hidup dalam keadaan begini. Keadaan dan suasana itu amat berbeza sekali. Mereka seperti orang asing yang tinggal di negeri sendiri!
~Taipan Kecepatan Kota Tunjong~
Keindahan - Kebatasan.
Berjalan-jalan melihat alam ini yang penuh dengan keindahan yang tidak berkekalan. Awan yang putih menjadi hitam lalu terus menitiskan cecair. Benih yang kecil menjadi besar bertukar menjadi kayu dan daun. Pelik dan hairan. Bagaimana semua perkara ini boleh terjadi? Manusia yang katanya mempunyai akal pun tidak mampu mencipta perkara sebegitu. Hanya bisa menokok-tambah.Mengurang-tolak. Ciptaan yang elok menjadi cacat. Manusia terbatas dengan akal. Tetapi manusia tidak habis dengan kesombongan dan keegoan yang berpanjangan. Manusia yang berakal-punya kegeniusan juga yang merosakan dunia ini. Bumi menjadi haru-biru,gundah-gulana ekoran perangai dan fa'il manusia. Menggubal hukum sendiri. Senang sama sekali. Manusia lagi! Lagi-lagi manusia! Aku ini siapa?
Saturday, March 27, 2010
Kenyataan Hidup diSebalik Permainan Ini.
Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun,mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid- muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh- musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend,hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gayahidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid- murid,begitulah ummat Islam dan musuh - musuhnya... Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang- terang. Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan- hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. .."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan- lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."
"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita...
Email : mohd naim mohd zain
-Cina Islam.
Sang guru tersenyum kepada murid- muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh- musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend,hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gayahidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid- murid,begitulah ummat Islam dan musuh - musuhnya... Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang- terang. Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan- hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. .."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan- lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."
"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita...
Email : mohd naim mohd zain
-Cina Islam.
Sedekah.
Dari Abu Syaibah r.a dari nabi s.a.w, sabdanya:”Setiap perbuatan baik (makruf) adalah sedekah.”
(Muslim)
(Muslim)
Subscribe to:
Posts (Atom)