Saturday, November 26, 2011

Memohon.






Di saat yang sepi ini,
Ku duduk seorang diri,
Memohon keampunan,
Dari Ilahi..

Bak lautan bergelombang,
Siang malam pagi juga petang,
Mengharapkan ketenangan,
Dari Tuhan yang Esa..

Betapa rimbunnya dosaku,
Semua terlakar di lembah usiaku,
Salah dan silap di masa yang lalu..
Kini ku sesali..

Ku tidak layak ke syurga-Mu,
Namun tak sanggup ke neraka-Mu,
Ku tunduk sujud merendah diri,
Kembali pada-Mu

Ku tetap setia,
Pada-Mu oh Tuhanku,
Akanku patuhi segala,
Suruhan-Mu..

Akanku jauhi...
Segala larangan-Mu,
Itulah tanda cinta...
Cinta Ilahi..

Ku tetap setia...
Pada-Mu oh Tuhanku..
Akanku patuhi segala,
Suruhan-Mu..

Akanku jauhi...
Segala larangan-Mu,
Itulah tanda cinta...
Cinta Ilahi..

Di saat yang sepi ini,
Ku duduk seorang diri,
Memohon keampunan,
Dari Ilahi..

Saturday, November 19, 2011

Alam Burung

"Seekor burung terbang berulang-alik mengambil rumput sehelai demi sehelai. Turun ke bawah dan naik ke atas semula. Semata-mata untuk membina sebuah sarang untuk anak-anaknya."

Tuesday, October 25, 2011

Bangun Sebelum Bangun.

Kala matahari terbit. Aku masih dalam keadaan mimpi. Tidur tanpa rasa malu. Azan yang dilaungkan tiada lagi kedengaran. Semuanya dek letih berjaga malam. Biar seribu orang mengejutkan aku,aku tetap atas pendirianku. Tidak cukup tidur! Dan aku harus sambung tidur ini sehingga aku rasa puas. Matahari kian meninggi. Semua makhluk keluar mencari rezeki. Berusaha untuk hidup. Bunyi si kucing bergaduh sesama mereka mengejutkan aku dari tidur. Jam menunjukan 10 30 pagi. Tersentak. Terasa diri ini orang yang paling rugi di dunia ini. Bangun di kala makhluk yang lain sedang mencari rezeki.

Semua orang di seantero dunia hangat membincangkan soal Mesir. Malaysia juga tidak terkecuali. Ada ibrah pada kita semua rakyat Malaysia. Rakyat Mesir bangun kerana sudah lama tidur dalam keadaan tertekan. Sudah lama hidup dalam cengkaman pemimpin yang 'sangat bijak'. Mereka semua bangun sebelum bangun. Aku di sini masih lagi tidur. Bermimpi entah sampai bila. Aku masih lagi tidak sedarkan diri.

Dan buat semua umat Islam. Tolong kejutkan aku. Agar aku bangun sebelum bangun. Kerana andai aku tidak bangun di sini, aku payah merasai nikmatnya bangun di sana.




Sunday, October 16, 2011

Tanggungjawab

"Seonggok kemanusiaan terdampar, siapa yang mengaku bertanggungjawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya, semua atau sebahagiannya."

~ KH Rahmat Abdullah

Friday, October 7, 2011

Kebiasaan.

Kebiasaan membuatkan jiwa menjadi buta.
Buta kerana kebiasaan itu sudah sebati dalam sanubari.
Kebiasaan ini bukan kebiasaan biasa.
Kebiasaan yang membuatkan hati menjadi parah.
Kedukaan yang hanya boleh disembuh dengan menggunakan keimanan.
Tidak boleh dengan menggunakan ubat-ubatan.
Parah pada fizikal- senang diubati.
Duka pada jiwa- susah diubati.



Kota Padang
16:27
07/10/2011

Sunday, September 25, 2011

Luntur.

Semakin hari semakin luntur.
Mungkin luaran nampak kemas.
Dalaman ini siapa saja yang tahu.
Ya. Sang Pencipta sahaja yang Maha Mengetahui.
Sejauh manapun cantik luarannya itu,
Kita masih tidak dapat mengetahui dalamannya.
Adakah cantik seperti luaran ataupun disebaliknya.
Moga aku, engkau dan juga mereka lebih cantik dalamannya daripada luaran.
Lunturkan kejahatan, maksimakan kebaikan!



K.Pdg
22:30
25/09/2011

Friday, September 23, 2011

Kaya.


Biarlah kita ini tidak kaya harta. Tetapi kaya pada jiwa.

Cuba kita perhatikan pada orang-orang miskin, walaupun mereka tidak punyai banyak harta tetapi mungkin mereka kaya dengan jiwa. Ertinya, jiwa yang selalu rasa syukur kepada Allah Swt.


Thursday, August 18, 2011

Kesakitan- Penghapus Dosa.


Sakit itu ujian dari Allah Swt. Mungkin waktu kita dalam keadaan normal, hidup selesa dan gembira. Tiada apa yang perlu dirisaukan. Secara automatisnya, apabila kita sakit, rasa untuk dekat kepada-Nya semakin kuat, semakin perlu.
Benarlah sabda Rasulullah Saw :

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya"
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Ya! Jika kita menghadapi kesakitan, itu merupakan penghapus dosa kita. Kerana, sakit rohani itu lebih parah daripada sakit jasmani-fisik.


K.Pdg.
18/08/11
15:45

Saturday, July 30, 2011

A Scholar In China.

Story for us..

A Muslim scholar (sheikh) was on a visit to China to give a series of lectures to the local Muslim community. One day, he was scheduled to give a lecture at a local hall and was about to take a taxi along with his companions to that location.

They got into the taxi and the Sheikh asked about the length of time it would take to get to the lecture hall. The taxi driver, through the interpreter, answered “Two hours.”

The Sheikh immediately turned to his companions and said: “well, we can’t sit in this taxi with the driver for two hours and not tell him about our religion. If we did that then we would be no different than any other non-Muslim or kaffir who uses this taxi. We are the people that Allah (SWT) chose to carry His message and honoured us to be Muslims. It is our duty to tell this person about Islam.”

However, the driver was a native Chinese and didn’t have a common language with the Sheikh. They had to communicate through an interpreter.

Sheikh to interpreter: “Ask the man if he believes in any religion?”

Driver: “No, I don’t believe in religion. I just get up in the morning, go to work and earn money. At the end of the day, I collect my money, go buy some food and drink for my family. What do I need religion for?”

Sheikh: “Ask this man if he has ever heard anything about Islam.”

Driver: “Not much. I’ve seen a tape once and showed Muslims as violent people. I don’t know much else.”

Sheikh: “Ask him about computers. What does he think of computer?”

Driver: “I think the computer is an excellent invention. It is very useful and very sophisticated.”

Sheikh: “Does he think that the computer could have invented itself or does he think that a human being invented it?”

Driver: “A human invented it, of course. It is not capable of inventing itself.”

Sheikh: “Which one is more complicated the computer or the human being?”

Driver: “The human being is more complicated, of course.”

Sheikh: “O.K., if the computer must have been invented by a human being, then it follows that a human being (which is more complicated) must also have a creator.”

Driver: “O.K.”

Sheikh: “In Islam, we believe that Allah is the creator of human beings and all other beings. Fine, now let’s move on. Assume that you have never seen a computer before and never heard of it. If I brought a computer to you and gave it to you. Would you know what to do with it? Would you be able to use to its full potential?”

Driver: “No, I wouldn’t.”

Sheikh: “Now, if I gave you a catalogue for the computer, then you will be able to better use it? Correct?”

Driver: “Correct!”

Sheikh: “In Islam, we view Quran as the catalogue used by human beings to manage their lives. Without this catalogue, they will ruin themselves! Now, if this inventor of the computer assembled the machine and printed the catalogue, what would be the next step? He would need to train some engineers and others on how to spread the message about this machine. These people would, in turn, train others and others until everyone knows about the machine. In the example of Allah and Quran, the prophets of Allah play the role of the engineers. They learn the message and teach it to others so that the message will spread. Prophet Muhammad (saw) is the final messanger of Allah and he was ordered to take the message to all human beings.”

By this time, the trip was coming to an end and they almost reached the lecture hall. But the Sheikh can see that there were tears coming out of the driver’s eyes. The words of the Sheikh was having a significant effect on this driver.

Driver: “These ideas are very interesting to me. Do you mind spending 15 more minutes with me to tell me about this religion?”

The Sheikh agreed to spend those few minutes with this person and did. The man asked many questions and seemed genuine in his desire to learn more about this religion. At the end of these few minutes, the driver said: “I want to join this religion of yours. How do I do that?”

He was told that all he needs to do is say: “I bear witness that there is no God but Allah and I bear witness that Muhammad (saw) is his servant and messenger.”

MasyaAllah.

Wednesday, May 4, 2011

Malu Diri.

Wahai bumi,

Aku malu hidup di atasmu

Penuh dengan kenistaan

Kemungkaran yang aku lakukan

Berjalan sombong dan angkuh

Seperti aku akan hidup selamanya



Duhai langit,

Malu aku meminum air hujan darimu

Aku bersihkan badan dari air

Dari awan yang ada padamu.

Lalu aku lakukan kejahatan dan kemaksiatan.



Ya Tuhanku,

Ampunilah dosaku ini,

Tatkala aku berjanji dengan-Mu

Selalu aku mungkiri.

Wednesday, April 27, 2011

Manusia Kecil.



Wahai saudaraku,
Cuba engkau perhatikan dunia,

Perhatikan isi-isinya,
Manusia yang durjana,
Membuang manusia kecil di lubuk sengsara,
Mana hilang makna pelukan?
Mana hilang sifat belaian?

Oh!
Sang kucing mengerti itu anaknya,
Oh!
Sang monyet mengerti itu anak-anaknya,
Argh!
Sang manusia masih buta.
Si kecil dianggap seperti sampah,
Di buang merata-rata,
Mana perginya nilai-nilai kesopanan
yang diajar daripada tadika!


-UngkapKembali-
2:10 petang
8 Mei 2010
Sabtu

Sunday, April 24, 2011

Dum!

Guruh yang berdentum.
Jantung berdegup kencang.
Kilat sambar menyambar.
Membuatkan jiwa ini terancam.

Disebalik tembok/

Satu dentuman yang kuat kedengaran.
Bukan lagi guruh.
Tetapi bom-bom bertaburan.

Sepi sebentar/

Lalu kedengaran tangisan
dicelahan runtuhan.
Tangisan tanpa air mata.

~ForPalestine~

Saturday, February 5, 2011

Pencipta.


Siang pergi meninggalkan kita. Munculnya malam menjemput kita.
Perjalanan siang dan malam tidak pernah berhenti.
Mengikut saja aturan yang telah ditetapkan. Patuh dan taat. Pernahkah kita merasai siang selama 24 jam? Atau malam selama 24 jam panjangnya? Tidak pernah bukan. Itulah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Nikmat siang dan malam. Maha Suci Allah. Bayangkanlah jika kita hidup setiap tahun yang bilangan harinya sebanyak 365 hari dalam waktu siang sahaja. Bagaimana ya? Hendak tidur pun mungkin tidak selesa. Dengan cuacanya yang agak panas. Anginnya yang tidak begitu dingin. Pasti kita tidak akan pernah merasai nikmat berbuka puasa kerana malam tidak muncul-muncul. Sudah menjadi lumrah setiap sesuatu itu pasti ada pasangannya. Begitu indah penciptaan ini. Cuba kita renungkan, betapa canggihnya teknologi yang diciptakan oleh manusia. Setiap hari pasti ada sahaja penciptaan baru. Kita kagum dengan manusia yang menciptakannya. Tetapi pernahkah kita kagum terhadap Pencipta yang menciptakan manusia? Lalu manusia pun menciptakan sesuatu benda yang begitu canggih. Pastinya Pencipta manusia itu lebih hebat dan berkuasa. Jika kita lihat realiti pada hari ini, manusia itu tetap lagi dalam keadaan berpura-puraan. Mereka percaya bahawa wujudnya Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Pencipta yang mengatur segala-galanya. Tetapi mereka butakan mata dan pekakan telinga mereka sendiri. Mereka tidak mahu keasyikan dan kenikmatan dunia ini diganggui dengan mengingati Allah Swt. Mereka tidak mahu kehebatan dan keseronokan dunia ini dinodai dengan sentiasa memikirkan hal ukhrawi.

Kota Tunjong
2 Rabiulawal 1432 H.
05/02/2011.
11:31 am

Friday, January 21, 2011

Derita.

Derita itu bukan pada fizikal. Mungkin fizikalnya itu nampak pedih derita. Simpati. Tetapi jika kita boleh melihat derita hati ini, mungkin kita akan menangis teriak sampai bertahun-tahun. Hati apabila dinodai, kesannya amat mendalam. Memerlukan kekuatan dan konsistensi untuk membersihkannya agar menjadi suci kembali.

Qalbu itu sebenarnya sering berbolak-balik. Kadang-kadang diri ini dikalahkan oleh nafsu yang setia mengajak kita ke arah kejahatan. Kekuatan yang telah lama berdiri pada hati, sesaat dimusnahkan oleh nafsu dan syaitan. Baju putih yang baru dibeli memang menarik dan cantik. Memerlukan penjagaan yang sangat rapi. Andaikata tercalit setitik dakwat hitam maka kecantikan itu sudah pudar dek titikan itu. Hanya setitik! Usaha untuk membersihkannya pula sangatlah susah dan memeritkan. Diletakkan di dalam mesin basuh, masih tidak berganjak titik hitam itu. Biar sebotol penuh sabun kita tuangkan ke dalamnya. Titik itu masih berada di situ.

Langkah yang seterusnya, kita cuba memberusnya dengan menggunakan tangan atau kudrat kita ini. Dengan tekad dan usaha yang kuat, tonyohan kita agak berkesan dan tompokan dakwat itu semakin hilang. Tetapi kesannya masih berbekas samar-samar. Itupun, jika dilihat dengan penuh penelitian. Akhirnya, kita mengambil ‘klorox’ untuk menghilangkan kesanitu dengan betul-betul sempurna. Baju putih itu kembali menjadi cantik dan bersih seperti tiada titikan hitam yang tercalit sebelum ini.

Begitu juga hati. Agak sukar untuk kita memeliharanya. Andai tersalah ‘makanan’ maka akibatnya terlalu lama. Sakitnya amat pedih. Mungkin kita boleh mengubatinya tetap ia mengambil masa yang begitu lama. Memerlukan pemiliknya betul-betul konsisten ataupun istiqomah dari saat ke saat untuk mendidik hati kembali ke fitrah asalnya.


Kota Kangar
16 Safar 1432 H.
21/01/2011.
12:16 pm.

Tuesday, January 18, 2011

Saat Ini.

Saat keterbalikan fitrah berlaku pada diri.

Saat keburukan nampak baik pada mata ini.

Saat tiada lagi perasaan terhadap kebaikan.

Saat hati penuh dengan titik hitam.

Saat ini aku ingin sekali kembali kepada-Nya.